Rate this post

Perbedaan Kontraktor Dan Pemborong

Hai Sobat, disini saya ingin membagikan pengalaman saya saat memilih/mencari kontraktor yang baik untuk rumah, apakah Anda, masih bingung memilih antara kontraktor atau pemborong?, disini saya akan menjelaskan sedikit perbedaan kontraktor dan pemborong sebelum kita masuk ke pembahasan tips memilih kontraktor yang baik.

Sederhananya kontraktor itu memiliki izin usaha, entah itu berupa CV ataupun PT, sedangkan pemborong merupakan individu yang belum memiliki izin usaha, nah Sobat sekalian kalau bicara soal kontrak biasanya kontraktor membuat kontrak SPK, sedangkan pemborong biasanya kesepakatan kontraknya secara lisan antara kedua belah pihak, namun tidak sedikit juga pemborong yang membuat kontrak SPK, nah, terkait soal resiko perselisihan jika terjadi wanprestasi kontraktor lebih mudah handlingnya dari sisi hukum, karena dasarnya jelas yaitu legal standing dan SPK, sedangkan pemborong sifatnya individu jadi tingkat kooperatif hukumnya lemah. Nah, masuk soal biaya tentu kontraktor relative lebih mahal di bandingkan dengan pemborong, ya dari kedua jasa tersebut pasti ada plus minusnya dimana kedua jasa ini memiliki keunggulannya sendiri, nah pada realitas di lapangan, antara kontraktor dan pemborong tidak jarang saling berkolaborasi di dalam sebuah proyek, dengan level main kontraktor dan sub kontraktor, baiklah kita masuk ke 7 kriteria kontraktor/ pemborong yang baik.

Nah Sobat, sekalian yang pertama adalah keterbukaan akses identitas kontraktor atau pemborong informasi ini sangat krusial menurut saya, karena jika Anda sulit mendapatkan informasi ini maka bisa saja keputusan anda prematur,karena jika ada hal-hal yang tidak diinginkan handlingnya mudah, tinggal cari tau nama CV nya apa, atau kalau pemborong mintalah data identitas nya.

Selanjutnya portofolio atau pengalaman ini juga perlu di perhatikan, bukan fokus pada lamanya dia bekerja di proyek tapi proyek mana saja yang telah sukses dia garap, karena banyaknya ptoyek belum tentu menjamin kualitas dari pekerjaan, namun jika proyek mana saja yang dia pernah pegang dan sukses tentu itu poin pertimbangan yang cukup bagus.

Lanjut ke yang ketiga yaitu, soal harga yang masuk akal Anda jangan tergiur dengan harga murah tanpa mengetahui spesifikasi pekerjaan atau material yang di tawarkan ingat Anda membangun rumah, jadi jangan sampai Anda menyesal belakangan.

Selanjutnya yang keempat yaitu pastikan Anda sudah memiliki desain rumah dan denahnya kemudian gambar tersebut serahkan kepada kontraktor atau pemborong, untuk gambar denahnya baiknya pakailah jasa arsitek terpecaya Anda keluar biaya dikit tapi pada akhirnya Anda memiliki gambaran jelas seperti apa rumah Anda ketika jadi.

Selanjutnya yang kelima  mintalah RAB(Rencana Anggaran Biaya) dari mulai item pekerjaan sekalian dengan detail material jika borongan adalah material dari dalam, namun jika material Anda yang belanja sendiri, artinya anda hanya menggunakan jasa tenaga saja, namun mintalah detail pekerjaan apa saja yang di lakukan dan pekerjaan apa saja yang tidak di lakukan , yang paling umum dilakukan para pemilik rumah adalah menyerahkan pekerjaan borongan dengan sistem borong per meter persegi namun sekalipun borongan tetaplah lakukan pengawasan ini bukan karena tidak percaya dengan kontraktor atau pemborong, namun ini lebih di tekankan untuk menyamakan persepsi antara gambar dengan hasil pekerjaan setelah jadi nantinya.

Nah, kemudian tips yang keenam mintalah SPK(surat perjanjian kerjasama) dan tekankan poin tambahan, bahwa pengawasan akan di lakukan oleh Anda secara intensif, kenapa ini penting agar tidak ada ketersinggungan  jika Anda mengingatkan tukang bahwa pekerjaan tidak sesuai dengan RAB, bangunlah komunikasi yang baik antara Anda dengan kontraktor atau tukang yang ada di lokasi.

Nah, tips yang terakhir yaitu verifikasi berjenjang langkah ini cocok dilakukan untuk kontraktor yang materialnya dari dalam, ini maksudnya semua pekerjaan yang akan dilakukan harus dengan persetujuan Anda, ini bertujuan untuk menghindari kurangnya spesifikasi material antara yang ada di dalam RAB dengan pekerjaan yang ada di lapangan, nah sekali lagi ini bukan tentang tidak percaya kepada kontraktor namun ini bertujuan agar bangunan sesuai dengan keinginan Anda, demikian dengan pengalaman saya dan sekian terimakasih.

 

 

DI SADUR DARI CHANNEL YOUTUBE : John Mulyono

 

 

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *