arsitekturt bergaya gothic

Arsitektur Bergaya Gothic

Apakah yang muncul di benak anda mendengar kata arsitektur bergaya gothic? Apakah arsitektur dengan kesan yang gelap dan mencekam atau arsitektur indah dengan ciri khas bangunan dengan atap yang meruncing tajam? Bangunan yang dibangun dengan aliran arsitektur gothic tidak hanya dibangun berdasarkan nilai keindahan saja namun terdapat aspek filosofis dan relijius sesuai dengan jaman tesebut.

Ingin mempelajari lebih banyak lagi mengenai arsitektur bergaya gothic? Artikel ini akan memberikan anda gambaran mengenai apa itu arsitektur gothic dari sejarah singkat hinnga ciri khas bangunan dengan arsitektur bergaya Gothic.

 

Sejarah Singkat Aliran Arsitektur Gothic

Aliran arsitektur Gothic muncul pada masa abad Pertengahan. Arsitektur gaya ini awalnya berkembang di abad ke-12 dan berasal dari Perancis yang mulanya dikenal sebagai periode French Style yang dijuluki sebagai Opus Francigenum. Kemudian aliran arsitektur gothic  menyebar ke negara-negara Eropa lainnya. Istilah gothic sendiri baru diberikan pada abad ke -16 oleh Giorgio Vasari yang berkonotasi negatif yang merujuk pada peradaban non-Romawi/Jermanik yang dianggap barbar dan tidak punya selera. Ia bahkan menyebutnya dengan gaya Jerman biadab.

Seni gothic dianggap sebagai perwujudan seni Barbarian dan di Inggris pada abad ke 17 sampai ke 18 dianggap sebagai seni yang tidak mempunya cita rasa atau selera yang tinggi dan menyimpang dari kaidah-kaidah yang ada. Namun aliran ini bekembang pesat di era kerajaan Byzanthium bertepatan dengan  masa kejayaan Kekhalifahan Islam dan Kerajaan Persia. Banyak bangunan di dalam arsitektur mereka yang mengadaptasi aliran Gothic ini seperti pemakaian kubah pada bangunan dan ornament façade.

Arsitektur bergaya gothic ini mulai populer ketika Abbot Suger merenovasi biara gereja St Dennis di Cambridgeshire, Inggris yang kini terkenal dengan julukan Cathedral Bassilica of St Dennis. Suger terinspirasi oleh keindahan dan kemegahan desain interior bergaya gothic dan berharap bisa mengekspresikan cintanya kepad Tuhan dan agamanya melalui bangunan yang ia bangun. Arsitektur bergaya gothic berjaya dari abad ke 12 hingga abad ke 16.

Ciri Khas Arsitektur Bergaya Gothic

Terdapat beberapa ciri khas bangunan dengan arsitektur bergaya gothic yang bisa anda tandai secara langsung diantaranya adalah:

  • Atap Yang Runcing brown concrete building under cloudy sky during daytime

Bangunan tinggi yang megah dilengkapi dengan menara dengan ujung atap yang lancip seperti dapat ditemui pada bangunan gereja yang bertolak belakang dengan gaya arsitektur Romanesque yang datar dengan bangunan yang tidak terlalu tinggi. Dekorasi façade yang dibuat sangat detil pada atap bangunan yang merupakan ciri khas bangunan gaya gothic.

  • Terdapat Flying Buttress Pada Bangunanarsitektur bergaya gothic

Flying buttress merupakan unsur penting di dalam dekorasi luar bangunan bergaya gothic. Arsitektur bergaya gothic menerapakan solusi menyangga bangunan yang memiliki struktur yang tinggi dengan sistem  flying buttress. Tidak hanya berfungsi sebagai penyangga struktur bangunan saja, flying buttress juga berfungsi dekoratif dengan kemegahan desain yang dimiliki

  • Lengkungan Runcing Pada Ruanganarsitektur bergaya gothic

Lengkungan yang runcing berfungsi menahan beban dari desain langit-langit bangunan yang sangat berat dan tebal dan juga berfungsi sebagai dekorasi ruangan. Desain lengkungan runcing ini banyak meminjam arsitektur bergaya Islam yang pada jaman itu sedang berkembang pesat di Spanyol. Lengkungan runcing pada ruangan meberi kesan ruangan lebih terang dan lapang.

  • Penggunaan Vaultarsitektur bergaya gothic

Vault adalah bagian atap yang dibuat melengkung yang memiliki fungsi sama dengan lengkungan runcing yakni menahan beban dari lantai diatasnya yang juga memberikan tampilan penuh dengan keagungan dan keanggunan pada ruangan.

  • Gargoylearsitektur bergaya gothic

Merupakan patung kecil yang berbentuk iblis atau monster yang diletakkan di sepanjang atap atau benteng bangunan yang tidak hanya berfungsi untuk menakuti petani jahat di abad pertengahan namun juga sebagai sistem drainase air hujan yang jatuh dari atap bangunan dan kemudian keluar dari mulut mereka.

  • Rose Windowarsitektur bergaya gothic

Jendela yang berbentuk seperti bunga mawar ini memiliki dua fungsi. Ia tidak hanya berfungsi sebagai pencahayaan dan estetik belaka namun juga sebagai symbol firman Tuham yang disimbolkan dengan cahaya yang menerangi hati jemaat gereja.

Apakah anda sudah mendapatkan gambaran mengenai arsitektur bergaya gothic? Baca juga artikel lainnya seperti Desain Arsitektur Bergaya Baroque.

Kunjungi halaman facebook kami!

 

Read More
arsitektur Bergaya Baroque

Desain Arsitektur Bergaya Baroque

Apakah yang muncul di benak anda mendengar kata desain arsitektur bergaya Baroque? Apakah anda berpikir tentang seni arsitektur yang indah dengan ornamen-ornamen yang rumit dan berkesan dramatis?

Berikut  ini adalah sejarah singkat dan ciri-ciri dari arsitektur bergaya Baroque yang bisa anda baca apabila anda tertarik untuk  mempelajari apa itu Baroque dan apa perbedaannya dengan aliran arsitektur Rococco yang sepintas terlihat sama.

Sejarah Singkat Aliran Arsitektur Baroque

 

Arsitektur dengan gaya Baroque ini muncul pada akhir abad 16 dan awal abad ke-17 yakni di tahun 1600 di Roma, Italia. Kata Baroque sendiri berasal dari bahas Portugis Barocco yang artinya mutiara yang tidak beraturan.

Aliran arsitektur bergaya Baroque ini kemudian popularitasnya menyebar di negara-negara Eropa lainnya yang sebagian besar penduduknya menganut agama Kristen Katolik sebagai reaksi atas muncul Protestanisme. Gereja Katolik menggunakan arsitektur gereja sebagai media penyampai pesan.

Gerakan Baroque ini tidak hanya meliputi aliran arsitektur saja, ia juga mempengaruhi aliran musik,lukisan, patung, sastra sampai seni teater. Aliran Baroque mempadu-padankan tema-tema relijius dan kemewahan. Arsitektur bergaya Baroque ini mengadaptasi aliran Renaissance dengan menggunakannya dengan lebih teatrikal dan dengan retorik baru yang mengagung-agungkan kejayaan Gereja Katolik dan kebasolutannya.

Ciri-ciri Dari Arsitektur Dengan Gaya Baroque

 

Arsitektur bergaya Baroque ini merupakan kelanjutan dari arsitektur dengan gaya Renaissance dengan kesamaan seperti penggunaan pilar dan kubah serta komponen-komponen klasik pada bangunan. Namun arsitek-arsitek di era Renaissance tidak memiliki kebebasan di dalam menciptakan bangunan buatan mereka karena adanya aturan baku dalam membangun pada saat itu. Arsitek di era Baroque diberi kebebasan lebih dalam menciptakan karya mereka.

Di dalam arsitektur Baroque terdapat penekanan  yang ditempatkan pada tiang,kubah dan efek chiascuro yakni kontras antara cahaya dan bayangan, efek pewarnaan painterly yaitu teknik pewarnaan non-fotorealistik serta permainan antara ruang isi dan kosong. Permainan dinding-dinding cekung dan cembung merupakan fitur yang terlihat jelas pada arsitektur yang menerapkan konsep Baroque.

Kesan dramatis dan teatrikal juga permainan kontras cahaya yang terlihat jelas adalah kesan pertama yang timbul saat melihat desain arsitektur dengan gaya Baroque. Penggunaan jendela-jendela baik dalam bentuk yang sangat besar maupun kecil yang dipenuhi dengan ornamen hadir dalam bentuk lingkaran, setengah lingkaran dan juga dalam bentuk oval. Bentuk oval juga diaplikasikan pada pahatan ukiran di dinding bahkan pada denah lantai dasar. Terdapat pula baldachin yaitu kanopi yang umumnya berbentuk kubah yang disangga oleh empat kolom yang tentu saja juga kaya akan dekorasi berupa ukiran. Balkon juga sering dijumpai khususnya di bangunan-bangunan Gereja dengan menggunakan arsitektur bergaya Baroque yang didekorasi oleh ukiran-ukiran dari bahan logam. Umumnya langit-langit di bangunan bergaya Baroque dihiasi oleh lukisan. Pencahayaan yang bersumber dari kubah baik dari kubah pusat maupun kubah-kubah kecil merupakan hal yang penting dalam bangunan dengan gaya Baroque.

Perbedaan Gaya Arsitektur Baroque Dengan Gaya Arsitektur Rococco

 

Sekilas dua aliran arsitektur ini terlihat untuk sulit dibedakan satu sama lain. Namun tentu saja terdapat perbedaan diantara kedua gaya arsitektur ini. Aliran Rococco ini berkembang di awal abad ke-18 dimana seniman-seniman Baroque meninggalkan gaya simetris yang merupakan ciri khas dari aliran Baroque. Desain pada elemen-elemen dekoratif pada arsitektur desain bergaya Rococco didominasi oleh bentuk-bentuk asimetris. Dalam dekorasi ornament-ornamen di era Rococco terdapat penambahan detil berbentuk bunga dan tanaman. Desain arsitektur bergaya Rococco ini terlihat ringan dan anggun namun lebih rumit dari arsitektur bergaya Baroque. Selain terdapat perbedaan dalam simetri dan asimetri, perbedaan lainnya adalah dalam dekorasi ornament di bangunan masing-masing. Dekorasi arsitektur Baroque mempunyai kesan yang serius dan pengaruh agama Katolik terasa kuat di dalam bangunan dengan menggunakan tema- tema Kristiani. Arsitektur Rococco yang muncul di abad ke-18 ini merupakan kebalikannya dengan tampilan yang lebih sekuler, ia mengadaptasi gaya Baroque namun dengan kesan yang riang dan dengan tema-tema yang tidak serius. Desain Rococco menekankan lengkungan, ornament-ornamen dekoratif serta penggunaan warna-warna pucat.

Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan anda dan memberi gambaran lebih mengenai apa itu arsitekur bergaya Baroque .

Jangan lupa untuk like halaman facebook kami!

Tertarik dengan gaya arsitektur lainnya, baca juga:  Mengenal Arsitektur Bergaya Brutalis

Read More
arsitektur bergaya brutalis

Mengenal Arsitektur Bergaya Brutalis

Arsitektur bergaya brutalis mungkin terdengar sedikit menyeramkan, namun anda sudah pasti pernah melihat bangunan yang didesain menggunakan gaya ini. Apakah itu arsitektur bergaya brutalis? Desain arsitektur dengan gaya brutalis adalah gaya desain arsitektur yang menonjolkan material yang tidak dipoles atau terkesan mentah sehinnga menimbulkan kesan kokoh dan maskulin.

Semakin ia tidak terlihat terawat dan semakin terlihat materi luarnya teroksidasi merupakan nilai tambahan dari arsitektur bergaya brutalis. Arsitektur bergaya brutalis ini muncul padah tahun 1950 sebagai bagian dari aliran modernisme dan populer hingga tahun 1980. Arsitektur bergaya brutalis merupakan perlawanan terhadap nostalgia terhadap aliran arsitektur di tahun 1940-an.

Banyak reaksi yang timbul mengenai gaya bangunan ini, tidak sedikit orang yang membencinya karena dianggap merusak pemandangannamun banyak juga yang jatuh hati terhadap gaya bangunan ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan berbagai bangunan landmark yang dibangun dengan desain aliran brutalisme. Apakah anda salah satu yang tertarik dengan gaya bangunan ini? Silahkan simak penjelasan lengkap mengenai arsitektur bergaya brutalis.

Sejarah Singkat Arsitektur Bergaya Brutalis

Seperti yang sudah disebutkan diatas, aliran brutalisme muncul pada tahun 1950 yang merupakan bagian dari aliran modernisme dan merupakan perlawanan dari nostalgia tahun 1940an. Aliran ini pertama kali diilhami oleh arsitek Perancis dan Swiss Le Corbusier yang menjuluki bangunan karyanya sebagai “béton burt” yang artinya beton mentah atau belum jadi. Aliran ini juga disebut dengan new brutalism yang dimana istilah ini dipopulerkan oleh arsitek Inggris Alison dan Peter Smithson. Beberapa tokoh berpengaruh terkait aliran brutalisme ini adalah Reyner Barnham yang mempopulerkan lebih jauh melalui essay-nya, Alvar Aalto seorang arsitek berkebangsaan Finlandia, Ernő Goldfinger seorang arsitek Hungaria dan Louis Kahn seorang arsitek warga Amerika Serikat keturunan Estonia. Kebetulan juga di jaman itu saat Perang Dunia ke-2 sedang berlangsung, banyak sekali negara-negara di Eropa Timur yang dipengaruhi oleh sosialisme. Mereka menginginkan bangunan yang utilitarian, keras dan tidak memakan banyak biaya. Beton kemudian dipilih menjadi material utama bangunan karena selain murah ia juga cukup tangguh.

Kejatuhan Aliran Brutalisme Hingga Bangkitnya Kembali

Bangunan-bangunan bergaya brutalis ini kemudian menjadi populer, aliran brutalis mengalami puncak kepopuleran di New York pada tahun 1970an. Hingga pada jaman 1980-an aliran brutalisme jatuh dari kejayaannya. Banyak yang mengkritik bangunan dengan gaya brutalis dinilai kurang fungsional dan perawatannya susah. Banyak pula yang mencemoh bangunan dengan gaya ini merupakan selera buruk.

Tidak disangka tiga dekade setelah bangunan ini turun tahta dari kepopuleran, tren arsitektur bergaya brutalis kini mulai dilirik kembali. Beberapa bangunan dengan gaya arsitektur brutalis bahkan masuk dalam daftar warisan UNESCO. Hal-hal yang dinilai sebagai keburukan dari arsitektur brutalis ini malah menjadi alasan kebangkitannya.

Ciri Khas Bangunan Bergaya Brutalis

Salah satu ciri khas dari bangunan bergaya brutalis adalah pemilihan warna gelap untuk memunculkan kesan maskulin dan keras dari bangunan tersebut. Bagi pecinta dari aliran ini, brutalisme bukan hanya sekedar gaya arsitektur namun juga pendekatan filosofis kepada desain arsitektur, keinginan untuk membangun bangunan yang jujur apa adanya, sederhana dan berfungsi untuk segala tujuan, penghuninya dan juga lokasi dimana bangunan tersebut didirikan.

Peter Smithson salah satu pioneer dari aliran ini berpendapat bahwa inti dari brutalisme adalah material yang digunakan. Ia mengatakan bahwa brutalisme tidak peduli dengan bahan apa namun kualitas dari bahan tersebut dan melihat bahan tersebut sebagaimana mereka. Karakteristik kayu, kekasaran dari pasir, semua dengan apa adanya tanpa ada polesan. Mendukung pernyataan Smithson, arsitek John Voelcker menjelaskan bahwa aliran brutalisme tidak dapat dijelaskan melalui analisis gaya, ia lebih bisa dikatakan sebagai etik daripada estetik

Material bahan yang populer dipakai antara lain kayu,beton dan batu bata sebagai bahan dari bangunan bergaya arsitektur brutalis. Bangunan bergaya brutalis tidak memerlukan perawatan yang sulit, semakin teroksidasi dan terlihat kusam adalah hal-hal yang dianggap sebagai bagian dari keindahan bangunan ini. Umumnya bangunan-bangunan besar yang menggunakan gaya arsitektur brutalis seperti universitas ataupun bangunan perpustakaan. Meskipun demikian, tidak mustahil untuk memasukkan unsur-unsur dari arsitektur bergaya brutalis dalam membangun rumah apabila anda tertarik.

Bangun rumah impian anda bersama kami, kunjungi facebook page kami!

Baca juga: Desain Interior Bergaya Industrial

 

Read More
Buka Whatsapp
Halo.
Kami dari Putra Sion Mandiri. Ada yang bisa kami bantu?
Dapatkan Penawaran Arsitek dan Kontraktor dari Putra Sion Mandiri. Kunjungi kami di : KOMP. SETIA BUDI POINT, Jl. Setia Budi No.15 BLOK C, Tj. Sari, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara 20132