Cara Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Masalah anggaran adalah hal yang paling riskan untuk dibahas. Kurang sepeser tentu akan menimbulkan masalah sehingga diperlukanlah rencana anggaran biaya untuk tetap terjalinnya kepercayaan antara kedua pihak. Inilah yang menjadi alasan utama Anda agar setidaknya tahu bagaimana cara untuk menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) sehingga Anda dapat memeriksanya sendiri.
Dalam membangun atau merenovasi rumah, masalah biaya adalah hal yang paling utama. Pada umumnya, tugas menghitung rencana anggaran biaya dilakukan oleh kontraktor renovasi yang diajak untuk bekerja sama. Perhitungan ini pun digunakan sebagai harga penawaran jasa renovasi terhadap pelanggan mereka. Meskipun begitu, pelanggan juga harus ikut menghitung rencana anggaran biaya sebagai biaya perbandingan harga dan muncullah kesepakatan antara pelanggan dengan kontraktor atau pemborong.
Baca juga: Apa Itu RAB (Rencana Anggaran Biaya)? Bagaimana Cara Membuatnya?
Cara Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Persiapkan Gambar Kerja
Hal yang pertama Anda lakukan sebelum membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah mempersiapkan gambar kerja dan estimasi ukuran pada bangunan. Gambar kerja menunjukkan estimasi material bahan bangunan, jenis pekerjaan yang akan ada saat pembangunan, dan estimasi jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
Volume Pekerjaan
Volume pekerjaan dihitung dari harga satuan pekerjaan per meter persegi atau per unit. Anda harus membuat list pekerjaan yang dibutuhkan dalam satuan per unit tersebut.
Harga Satuan Kerja
Harga satuan kerja bisa juga disebut sebagai harga upah dan material. Tentukan upah dan harga bahan berdasarkan harga pasaran pada lokasi rumah Anda dibangun. Dalam menentukan upah pekerja, Anda harus benar-benar cermat dan membicarakannya dari awal. Hal ini untuk mengantisipasi apabila pekerja meminta perbedaan upah dari yang sudah disepakati bersama.
Baca juga: Jasa Arsitek Terbaik di Medan
Menghitung Jumlah Biaya Pekerjaan
Selanjutnya, hitunglah jumlah biaya pekerjaan dengan mengalikan volume pekerjaan dengan harga satuan. Misalnya, penghitungan biaya pemasangan ubin per meter persegi dikalikan dengan biaya upah pekerja.
Setelah material dan tenaga kerja didapatkan, kontraktor pun mulai menggambar desain konstruksi untuk renovasi bangunan sesuai dengan pesanan yang diberikan oleh pelanggan. Di sini, pelanggan wajib berkonsultasi dengan kontraktor untuk mendapatkan selera yang sesuai dan pelanggan bisa tahu teknis dari pembangunan/renovasi rumah tersebu. Setelah itu, barulah kontraktor mulai menghitung volume material yang akan dibutuhkan dalam melakukan renovasi dan volume material cadangan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ke dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Penyusunan Rancangan Teknis
Setelah material sudah ditentukan, harga termurah sudah didapatkan, negosiasi upah sudah deal, dan volume material yang dibutuhkan sudah dihitung, barulah kontraktor menentukan rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk melakukan renovasi. Di dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) itu juga, kontraktor harus menjelaskan spesifikasi teknis pembangunan dan melakukan prediksi kendala apa saja yang mungkin saja terjadi saat pekerjaan berlangsung.
Selain rencana anggaran biaya, kontraktor juga harus memberikan estimasi waktu dan jadwal mulainya pekerjaan kepada pelanggan. Setelah pelanggan puas dengan presentasi dari kontraktor, barulah kontraktor bisa mengeksekusi pekerjaan mereka.
Dalam melakukan renovasi atau pembangunan, rencana anggaran bangunan harus dibuat setransparan mungkin agar terjagalah kepercayaan pelanggan terhadap kontraktor. Terkadang, hasil renovasi atau pembangunan yang terkesan asal-asalan membuat pelanggan harus mengeluarkan banyak biaya dan tentu saja membahayakan nyawa.
Langkah terakhir ini adalah rekapitulasi yaitu jumlah total masing-masing sub pekerjaan, seperti pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi, atau pekerjaan beton. Setiap pekerjaan kemudian ditotal sehingga akan ditemukan jumlah keseluruhan biaya proyek. Selain langkah-langkah di atas, Anda juga harus mempersiapkan biaya-biaya lainnya seperti biaya pajak, biaya administrasi, serta biaya pengurusan IMB (Izin Mendirikan Bangunan).
Itulah beberapa cara menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari Putra Sion Mandiri. Namun jika Anda memiliki keterbatasan waktu dan tidak ingin repon dalam membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) sendiri, Putra Sion Mandiri dalam jasa rancang bangun dan arsitek bersedia membantu Anda membuatnya jika memesan gambar rancangan arsitek dalam satu paket. Dengan pengalaman selama 10 tahun, menjadikan Putra Sion Mandiri sangat berpengalaman dalam membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang baik, berkualitas dan dikerjakan dengan teliti. Jika Anda berminat untuk mengambil paket rancangan arsitek beserta Rencana Anggaran Biaya (RAB), Anda dapat menghubungi kami melalui kolom chat dan kolom Whatsapp yang ada di sudut bawah layar. Anda juga dapat mengunjungi media sosial kami di Facebook atau Youtube.