Ingin Miliki Rumah Klasik ala Kolonial Belanda? Berikut Karakteristiknya!
Arsitektur rumah dengan gaya klasik ala kolonial Belanda tampaknya tidak pernah kehilangan daya tariknya. Hingga hari ini, sangat banyak orang Indonesia yang masih mengagumi karya-karya arsitektur yang populer digunakan pada masa kolonialisme Belanda.
Terdapat beberapa gaya pada arsitektur Belanda di Indonesia, mulai dari Romantiek yang sangat kental akan elemen romantik ala Eropa hingga Voor yang merupakan pencampuran antara gaya Eropa dengan kondisi iklim tropis di Indonesia. Berbagai gaya arsitektur ini berkembang di Indonesia dalam rentang abad ke-18 hingga abad ke-20.
Daya tarik yang dimiliki oleh arsitektur ala Belanda di Indonesia tidak lain adalah nuansa klasik yang dimilikinya. Di tengah padat dan penatnya suasana perkotaan yang sehari-hari menghiasi kehidupan masyarakat urban, tentu timbul sebuah keinginan untuk merasakan nuansa ketenangan dan kedamaian.
Arsitektur klasik ala kolonial Belanda tampaknya menghadirkan jawaban untuk permasalahan ini. Halaman yang sangat luas, bentuk bangunan yang simetris, warna rumah yang cenderung kalem, hingga rekam jejak sejarah yang melekat pada tiap bangunan merupakan beberapa fitur unik yang dimiliki oleh gaya arsitektur ini.
Bagi Anda yang ingin memiliki atau membangun rumah dengan gaya arsitektur ini tentu harus mengetahui beberapa karakteristik khusus bangunan ini. Lalu, sebenarnya karakteristik seperti apa yang ingin dimiliki oleh bangunan ala kolonial Belanda di Indonesia?
Kaunang & Tarore (2016) dalam penelitiannya telah merangkum beberapa karakteristik tipologi arsitektur kolonial Belanda di Indonesia. Berikut beberapa poin-poin penting yang harus Anda ketahui dan dapat Anda jadikan sebagai bahan rujukan:
Atap
Pada umumnya, atap yang digunakan pada arsitektur Belanda di Indonesia merupakan atap perisai. Atap ini memiliki ketinggian yang cukup tinggi. Hal ini merupakan bagian dari penyesuaian yang dilakukan oleh orang-orang Belanda dengan iklim tropis yang ada di Indonesia.
Pada perkembangannya, terdapat model atap lain yang digunakan oleh bangunan-bangunan kolonial Belanda di Indonesia. Di antaranya adalah semakin maraknya penggunaan atap dengan model gevel. Model atap gevel sendiri cenderung lebih sederhana jika dibandingkan dengan model atap perisai yang cukup kompleks.
Terdapat berbagai bentuk atap gevel yang dapat Anda gunakan jika ingin menyesuaikan dengan rekam jejak historis kolonial Belanda di Indonesia, dari mulai curvilinear gable, stepped gable, dan pediment.
Pintu
Tentu pintu menjadi salah satu elemen terpenting dalam sebuah bangunan. Selain memiliki fungsi sebagai medium akses antara lingkungan eksternal dan internal rumah, pintu juga akan memberikan kesan pertama bagi siapapun yang hendak berkunjung ke tempat tinggal Anda.
Pada bangunan dengan arsitektur ala kolonial Belanda, jenis pintu yang dominan digunakan adalah jenis pintu ganda. Pintu ganda dapat memberikan kesan bahwa rumah yang Anda miliki luas dan terbuka untuk tamu. Jika Anda biarkan terbuka pada sore hari, pintu ganda juga dapat Anda gunakan untuk menikmati angin sepoi-sepoi.
Bahan pada daun pintu yang digunakan pada umumnya dalah panil masif kayu jati. Panil yang terbuat dari kayu jati ini memiliki sifat yang kuat dan kokoh. Terdapat pula susunan kaca yang biasanya sengaja diletakkan pada daun pintu. Susunan kaca ini berfungsi untuk membantu proses pencahayaan ke dalam rumah di siang hari.
Jendela
Anda dapat memilih bentuk jendela yang geometris dan simetris untuk memiliki rumah dengan arsitektur khas kolonial Belanda. Bentuk daun jendela pada rumah-rumah ini sendiri bervariasi, ada yang menggunakan dua daun jendela, ada pula yang hanya satu daun jendela.
Penggunaan jendela ini dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Rumah-rumah dengan arsitektur kolonial Belanda memang terkenal memiliki daun jendela yang sangat banyak. Hal ini tidak terlepas dari fungsi jendela yang memang merupakan sarana sirkulasi udara rumah.
Ditambah dengan halaman yang sangat luas, daun jendela yang besar dan banyak tentu dapat menghasilkan sirkulasi udara yang sangat baik bagi para penghuni rumah. Model bukaan yang pada umumnya digunakan oleh jendela-jendela arsitektur kolonial Belanda sendiri adalah bukaan ayun.
Lantai
Lantai pada bangunan dengan arsitektur kolonial Belanda menggunakan penutup dari teraso yang mampu menyerap panas. Hal ini membuat ruangan pada arsitektur kolonial Belanda menjadi lebih dingin. Ubin yang digunakan juga memiliki karakter keras dan kedap air.
Ruangan
Selain penampilan rumah, komposisi ruangan pada rumah juga menjadi hal yang harus dipertimbangkan. Terdapat beberapa ruangan yang selalu ada pada rumah-rumah kolonial Belanda, seperti ruang tidur dan ruang berkumpul. Beberapa ruang berkumpul yang ada di antaranya adalah ruang tamu, ruang keluarga, dan ruang makan.
Selain ruangan-ruangan di atas yang memang merupakan komponen utama dalam rumah-rumah pada umumnya, terdapat juga beberapa ruang fungsional yang selalu ada di dalam rumah dengan arsitektur kolonial Belanda untuk menunjang kebutuhan para penghuni rumah. Beberapa ruangan lainnya adalah dapur, kamar mandi, gudang, dan ruang pembantu.
Terdapat pula teras di depan rumah dan di belakang rumah yang biasanya digunakan oleh penghuni rumah untuk menjamu tamu atau sekedar menikmati teh. Hal ini tentu berkaitan erat dengan tradisi yang dibawa oleh pemerintah kolonial Belanda itu sendiri.
Akhir kata, pada tiap masa memang terdapat perbedaan antara karakteristik bangunan kolonial Belanda di Indonesia. Namun, secara garis besar, itulah beberapa karakteristik khusus dari gaya arsitektur kolonial Belanda yang populer di Indonesia sejak abad ke-17 hingga abad ke-20.
Karakteristik-karakteristik khusus ini dapat Anda jadikan sebagai bahan rujukan dan pertimbangan jika hendak membangun rumah dengan gaya arsitektur kolonial Belanda. Tentu saja, Anda dapat melakukan berbagai penyesuaian rumah dengan gaya ini terhadap kondisi dan teknologi yang ada pada saat ini.
Hal ini perlu Anda lakukan untuk memastikan bahwa tempat tinggal yang Anda miliki memang nyaman dan efisien untuk ditinggali selain memiliki gaya arsitektur yang unik dan menarik.