Desain Arsitektur Bergaya Baroque
Apakah yang muncul di benak anda mendengar kata desain arsitektur bergaya Baroque? Apakah anda berpikir tentang seni arsitektur yang indah dengan ornamen-ornamen yang rumit dan berkesan dramatis?
Berikut ini adalah sejarah singkat dan ciri-ciri dari arsitektur bergaya Baroque yang bisa anda baca apabila anda tertarik untuk mempelajari apa itu Baroque dan apa perbedaannya dengan aliran arsitektur Rococco yang sepintas terlihat sama.
Sejarah Singkat Aliran Arsitektur Baroque
Arsitektur dengan gaya Baroque ini muncul pada akhir abad 16 dan awal abad ke-17 yakni di tahun 1600 di Roma, Italia. Kata Baroque sendiri berasal dari bahas Portugis Barocco yang artinya mutiara yang tidak beraturan.
Aliran arsitektur bergaya Baroque ini kemudian popularitasnya menyebar di negara-negara Eropa lainnya yang sebagian besar penduduknya menganut agama Kristen Katolik sebagai reaksi atas muncul Protestanisme. Gereja Katolik menggunakan arsitektur gereja sebagai media penyampai pesan.
Gerakan Baroque ini tidak hanya meliputi aliran arsitektur saja, ia juga mempengaruhi aliran musik,lukisan, patung, sastra sampai seni teater. Aliran Baroque mempadu-padankan tema-tema relijius dan kemewahan. Arsitektur bergaya Baroque ini mengadaptasi aliran Renaissance dengan menggunakannya dengan lebih teatrikal dan dengan retorik baru yang mengagung-agungkan kejayaan Gereja Katolik dan kebasolutannya.
Ciri-ciri Dari Arsitektur Dengan Gaya Baroque
Arsitektur bergaya Baroque ini merupakan kelanjutan dari arsitektur dengan gaya Renaissance dengan kesamaan seperti penggunaan pilar dan kubah serta komponen-komponen klasik pada bangunan. Namun arsitek-arsitek di era Renaissance tidak memiliki kebebasan di dalam menciptakan bangunan buatan mereka karena adanya aturan baku dalam membangun pada saat itu. Arsitek di era Baroque diberi kebebasan lebih dalam menciptakan karya mereka.
Di dalam arsitektur Baroque terdapat penekanan yang ditempatkan pada tiang,kubah dan efek chiascuro yakni kontras antara cahaya dan bayangan, efek pewarnaan painterly yaitu teknik pewarnaan non-fotorealistik serta permainan antara ruang isi dan kosong. Permainan dinding-dinding cekung dan cembung merupakan fitur yang terlihat jelas pada arsitektur yang menerapkan konsep Baroque.
Kesan dramatis dan teatrikal juga permainan kontras cahaya yang terlihat jelas adalah kesan pertama yang timbul saat melihat desain arsitektur dengan gaya Baroque. Penggunaan jendela-jendela baik dalam bentuk yang sangat besar maupun kecil yang dipenuhi dengan ornamen hadir dalam bentuk lingkaran, setengah lingkaran dan juga dalam bentuk oval. Bentuk oval juga diaplikasikan pada pahatan ukiran di dinding bahkan pada denah lantai dasar. Terdapat pula baldachin yaitu kanopi yang umumnya berbentuk kubah yang disangga oleh empat kolom yang tentu saja juga kaya akan dekorasi berupa ukiran. Balkon juga sering dijumpai khususnya di bangunan-bangunan Gereja dengan menggunakan arsitektur bergaya Baroque yang didekorasi oleh ukiran-ukiran dari bahan logam. Umumnya langit-langit di bangunan bergaya Baroque dihiasi oleh lukisan. Pencahayaan yang bersumber dari kubah baik dari kubah pusat maupun kubah-kubah kecil merupakan hal yang penting dalam bangunan dengan gaya Baroque.
Perbedaan Gaya Arsitektur Baroque Dengan Gaya Arsitektur Rococco
Sekilas dua aliran arsitektur ini terlihat untuk sulit dibedakan satu sama lain. Namun tentu saja terdapat perbedaan diantara kedua gaya arsitektur ini. Aliran Rococco ini berkembang di awal abad ke-18 dimana seniman-seniman Baroque meninggalkan gaya simetris yang merupakan ciri khas dari aliran Baroque. Desain pada elemen-elemen dekoratif pada arsitektur desain bergaya Rococco didominasi oleh bentuk-bentuk asimetris. Dalam dekorasi ornament-ornamen di era Rococco terdapat penambahan detil berbentuk bunga dan tanaman. Desain arsitektur bergaya Rococco ini terlihat ringan dan anggun namun lebih rumit dari arsitektur bergaya Baroque. Selain terdapat perbedaan dalam simetri dan asimetri, perbedaan lainnya adalah dalam dekorasi ornament di bangunan masing-masing. Dekorasi arsitektur Baroque mempunyai kesan yang serius dan pengaruh agama Katolik terasa kuat di dalam bangunan dengan menggunakan tema- tema Kristiani. Arsitektur Rococco yang muncul di abad ke-18 ini merupakan kebalikannya dengan tampilan yang lebih sekuler, ia mengadaptasi gaya Baroque namun dengan kesan yang riang dan dengan tema-tema yang tidak serius. Desain Rococco menekankan lengkungan, ornament-ornamen dekoratif serta penggunaan warna-warna pucat.
Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan anda dan memberi gambaran lebih mengenai apa itu arsitekur bergaya Baroque .
Jangan lupa untuk like halaman facebook kami!
Tertarik dengan gaya arsitektur lainnya, baca juga: Mengenal Arsitektur Bergaya Brutalis