rab Rencana Anggaran Biaya cara membuat
Rate this post

Dalam membangun atau merenovasi rumah, masalah biaya adalah hal yang paling utama. Pada umumnya, tugas menghitung rencana anggaran biaya dilakukan oleh kontraktor renovasi yang diajak untuk bekerja sama. Perhitungan ini pun digunakan sebagai harga penawaran jasa renovasi terhadap pelanggan mereka. Meskipun begitu, pelanggan juga harus ikut menghitung RAB (rencana anggaran biaya) sebagai biaya perbandingan harga dan muncul kesepakatan antara pelanggan dengan kontraktor atau pemborong. Lantas apa itu sebenarnya RAB (rencana anggaran biaya) dan bagaimana cara membuatnya? Berikut merupakan penjelasan dari Putra Sion Mandiri sebagai jasa konstruksi dan arsitek terbaik di Kota Medan.

Definisi RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan Cara Membuatnya

Rencana anggaran biaya adalah banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan, alat, dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan atau proyek tersebut.

Rumus rencana anggaran biaya yang sering digunakan oleh kontraktor adalah volume pekerjaan dikali dengan harga satuan pekerjaan.

Volume pekerjaan bisa dihitung dari total luas area yang akan direnovasi/dibangun yang dihitung dengan satuan meter (meter), meter persegi (m2), dan meter kubik (m3).

Harga satuan adalah akumulasi dari biaya tenaga kerja, biaya material dan bahan, serta biaya pendukung lainnya yang dinyatakan dalam satuan harga per meter persegi (Rp per m2).

Alur Penyusunan Rencana Anggaran Biaya

1. Persiapan RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan Cara Membuatnya

Saat persiapan, kontraktor akan diberikan gambaran terlebih dahulu oleh pelanggan dan kemudian pelanggan memberikan permintaan terhadap kontraktor, beserta dengan ukuran bangunan yang diinginkan. Dari sana, kontraktor pun menentukan estimasi peralatan pendukung dan rencana kerja yang akan dieksekusi saat melakukan pekerjaan.

2. Survei Lapangan

Setelah melakukan persiapan, kontraktor dan pelanggan akan melakukan survei lapangan terlebih dahulu dan melakukan pengukuran terhadap tempat yang ingin dibangun atau direnovasi.

Setelah itu, kontraktor akan menentukan peralatan kerja apa saja yang akan digunakan untuk melakukan pekerjaan di tempat tersebut dan di saat yang sama pula memfinalisasi rencana kerja.

Setelah survei lapangan di tempat, kontraktor akan menghubungi toko material lokal terdekat untuk melakukan survei harga untuk alat dan bahan. Kemudian, kontraktor akan mencari jasa tenaga kerja kasar yang biasanya adalah orang-orang lokal dan mengestimasi upah yang akan diberikan kepada mereka.

Untuk pekerja teknis, kontraktor biasanya menggunakan orang-orang kepercayaan mereka, mungkin dari perusahaan mereka langsung atau rekan kerja di bidang yang sama.

3. Analisis Perencanaan

Setelah material dan tenaga kerja didapatkan, kontraktor pun mulai menggambar desain konstruksi untuk renovasi bangunan sesuai dengan pesanan yang diberikan oleh pelanggan.

Di sini, pelanggan wajib berkonsultasi dengan kontraktor untuk mendapatkan selera yang sesuai dan pelanggan bisa tahu teknis dari pembangunan/renovasi rumah tersebut.

Setelah itu, barulah kontraktor mulai menghitung volume material yang akan dibutuhkan dalam melakukan renovasi dan volume material cadangan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

4. Penyusunan Rancangan Teknis

Setelah material sudah ditentukan, harga termurah sudah didapatkan, negosiasi upah sudah deal, dan volume material yang dibutuhkan sudah dihitung, barulah kontraktor menentukan rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk melakukan renovasi.

Di dalam rencana anggaran biaya itu juga, kontraktor harus menjelaskan spesifikasi teknis pembangunan dan melakukan prediksi kendala apa saja yang mungkin saja terjadi saat pekerjaan berlangsung.

Selain rencana anggaran biaya, kontraktor juga harus memberikan estimasi waktu dan jadwal mulainya pekerjaan kepada pelanggan. Setelah pelanggan puas dengan presentasi dari kontraktor, barulah kontraktor bisa mengeksekusi pekerjaan mereka.

Dalam melakukan renovasi atau pembangunan, rencana anggaran bangunan harus dibuat setransparan mungkin agar terjagalah kepercayaan pelanggan terhadap kontraktor. Terkadang, hasil renovasi atau pembangunan yang terkesan asal-asalan membuat pelanggan harus mengeluarkan banyak biaya dan tentu saja membahayakan nyawa.

Itulah seluk-beluk tentang RAB (rencana anggaran biaya), cara membuatnya serta alur yang harus Anda perhatikan dalam pembuatannya. Dengan menggunakan jasa arsitek dari Putra Sion Mandiri, biasanya gambar desain arsitektur Anda juga akan dilengkapi dengan RAB yang dihitung dengan baik. Jika Anda berminat untuk menggunakan jasa kami, Anda dapat menghubungi kami melalui kolom di bawah atau datang langsung ke kantor kami di Gedung PSM Lt.1. Jl. Setia Budi Gg. Rahmat No. 7, Medan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

2 replies

Trackbacks & Pingbacks

  1. […] ingin mencari contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB)? Sebaiknya Anda mengetahui dulu apa itu Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan jenis-jenisnya sebelum menyusun dan merancangnya. Masalah anggaran adalah hal yang paling […]

  2. […] Baca juga: Apa Itu RAB (Rencana Anggaran Biaya)? Bagaimana Cara Membuatnya? […]

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *